Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.
Namun satu bentuk pertengkaran besar antar penguin akan terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa).
Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak
penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina
lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan
akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air[1].
Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan
penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika
berjalan.
Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut
dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang
berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan
permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari
pandangan hewan pemangsa di atas air.
Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan
pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya
menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk
menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin
emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata penguin beradaptasi
untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari
pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum
banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar